Harta adalah semua benda yang berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, Harta sering juga disebut aktiva (asset). Sedangkan hak atau klaim atas harta, yang tidak berwujud, disebut ekuitas atau hak kekayaan (equities). Harta tak berwujud ini akan mendatangkan manfaat dimasa yang akan datang.

Bila sebuah perusahaan memiliki aktiva atau aset sebesar Rp 100 jt, maka ekuitas atas aktiva tersebut juga sebesar Rp 100 jt.

Perkiraan Harta, aktiva atau Aset dan Contohnya

Contoh perkiraan harta, aktiva atau aset dalam akuntansi

Dalam neraca, penyajian harta biasanya dibagi dalam kelompok menurut tingkat likuiditasnya, yaitu:

  1. Harta lancar (current assets)
    Contoh harta lancar yaitu uang tunai dan aktiva lain yang dapat ditukarkan dalam bentuk uang tunai untuk jangka waktu satu tahun. Harta lancar biasanya terdiri dari kas, surat berharga, wesel tagih, piutang dagang, persediaan barang dagang, perlengkapan, beban dibayar dimuka dan pendapatan yang akan diterima.
  2. Harta investasi (investment assets)
    Harta investasi adalah harta yang ditanam untuk memperoleh pendapatan. Contoh harta investasi adalah investasi saham, investasi obligasi.
  3. Harta tetap (fixed assets)
    Pemgertian harta tetap adalah harta yang sifatnya permanen atau untuk pemakaian dalam jangka waktu lama. Harta ini digunakan untuk kegiatan perusahaan, tidak untuk diperjualbelikan dan nilainya cukup besar. Contoh harta tetap atau fixed assets adalah gedung, mesin, peralatan, kendaraan.
  4. Harta tak berwujud (intangible assets)
    Harta tak berwujud adalah hak-hak istimewa atau porsi yang menguntungkan perusahaan karena akan menghasilkan pendapatan. Yang termasuk harta tak berwujud: hak paten, hak cipta, merk dagang, goodwill, hak monopoli (franchise), hak penusaha hutan (HPH), hak penambangan.
  5. Harta lain-lain (Other asstes)
    Akun ini dipakai untuk menampung harta yang tidak dapat digolongkan sebagai harta lancar, harta investasi, harta tetap maupun harta tak berwujud. Misalnya: mesin yang sudah rusak, tanah yang masih dalam proses, pemilikan sah, uang jaminan dan sebagainya.

Skema Pengelompokan (Chart of accounts) Perkiraan Harta, aktiva atau aset

Harta/asset:

  1. Harta lancar
    • Kas (cash)
    • Surat berharga (marketable securities)
    • Wesel tagih (notes receivable)
    • Piutang dagang/usaha (account receivable)
    • Persediaan barang dagang (mechendise inventory)
    • Perlengkapan (supplies)
    • Beban dibayar dimuka (prepaid expenses)
    • Pendapatan akan diterima (accrual revenue)
  2. Harta Investasi
    • Investasi dalam saham (investment on stock)
    • Investasi dalam obligasi (investment on bond)
  3. Harta tetap (Fixed assets)
    • Tanah (land)
    • Gedung (building)
    • Mesin-mesin (machinery)
    • Kendaraan
    • Peralatan (equipment)
  4. Harta tak berwujud
    • Goodwill
    • Hak patent
    • Merk dagang
    • Hak pengusahaan hutan
    • Hak Pengarang
  5. Harta lain-lain
    • Mesin rusak tak terpakai
    • Bangunan dalam proses
    • Uang jaminan

Demikianlah definisi, pengertian, skema, jenis dan contoh perkiraan harta, aktiva atau aset yang akuntansidanpajak.com bisa infokan, semoga artikel ini bermanfaa bagi yang sedang belajar akuntansi dan masyarakat umum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Copy This Password *

* Type Or Paste Password Here *