Prinsip-Prinsip Dasar AkuntansiPrinsip-prinsip dasar akuntansi atau a statement of basic accounting principle merupakan prinsip dasar akuntansi yang diturunkan baik dari postulate maupun theoritical concepts. Pengertian dari prinsip-prinsip dasar akuntansi yaitu pendekatan atau kaidah umum yang digunakan dalam pengakuan dan pengukuran pristiwa-pristiwa akuntansi.

Basic accounting principle atau prinsip dasar akuntansi dapat diklasifikasikan sebagai:

A. Input oriented principles

Artinya adalah kaidah yang luas yang mengarahkan prinsip-prinsip akuntansi. Input oriented principles dibagi dalam dua klasifikasi yaitu:

  1. Kaidah yang mendasari operasi (general underlying rules of operation), terdiri dari:
    • Prinsip harga perolehan (historical cost principle), yaitu prinsip mengenai sumber daya usaha yang diproleh (aset) dimana harus dicatat dan dilaporkan sesuai dengan harga perolehannya bukan harga pasar berlaku atau nilai masa depan.
    • Prinsip pengakuan (recognition principle), terdiri dari pengakuan pendapatan (revenue recognition) dan pengakuan beban (expense recognition). Secara akuntnasi prinsip pengakuan terdiri dari dua yaitu akrual basis dan kas basis. Akrual basis yaitu pendapatan dan beban diakui saat terjadinya sedangakan kas basis, pendapatan dan beban diakui pada saat menerima atau mengeluarkan uang kas.
    • Prinsip mempertemukan (matching principle), prinsip ini mensyaratkan bahwa pendapatan yang dicatat harus dapat dipertemukan dengan beban pada periode yang sama sehingga bisa ditemukan keuntungan yang sebenarnya dari usaha yang dijalankan.
  2. Kaidah yang berkaitan pada jenis-jenis situasi tertentu (constraining principles), terdiri dari:
    • Conservatism, yaitu suatu prinsip dalam mengukur dan mengakui aset dan laba dilakukan dengan penuh kehati-hatian karena aktivitas ekonomi dan bisnis yang dilingkupi ketidakpastian.
    • Prinsip pengungkapan (Disclosure), yaitu prinsip yang menyatakan bahwa hendaknya laporan keuangan harus memberikan informasi dan penjelasan yang cukup mengenai hasil aktivitas suatu unit usaha.
    • Materiality, yaitu prinsip yang menyatakan bahwa setiap transaksi bisnis yang dapat mempengaruhi keputusan pengguna informasi keuangan yang dianggap paling penting dan material harus dibukukan dan dilaporkan dengan benar.
    • Objectivity, yaitu prinsip yang mensyaratkan bahwa setiap transaksi yang dicatat harus objektif artinya bebas dari bias dan prasangka oleh karena itu diperlukan bukti transaksi untuk mendukung setiap pencatatan akuntansi.

B. Output oriented principles

Mencakup kualitas-kualitas atau karakteristik-karakteristik tertentu yang harus dimiliki oleh laporan keuangan apabila input oriented principles telah diterapkan secara memadai atau layak.

  1. Output oriented principles yang dapat diterapkan bagi penyusun (applicatble to prepares).
    • Consistency, yaitu konsisten menggunakan metode-metode yang digunakan dalam melakukan pembukuan.
    • Uniformity, yaitu penyeragaman penyusunan laporan keuangan melalui standar umum yang berlaku.
  2. Output oriented principles yang dapat diterapkan bagi pemakai laporan keuangan (applicable to users).
    Comparability yaitu informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan harus dapat diperbandingkan. Dibedakan menjadi:

    • Inter period comparison, yaitu membandingkan laporan keuangan untuk periode yang berbeda antara perusahaan yang satu dengan yang lain.
    • Inter company comparison, yaitu membandingkan laporan keuangan antara perusahaan yang satu dengan yang lain.

Untuk ketentuan prinsip akuntansi Indonesia bisa anda baca pada artikel berikut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Copy This Password *

* Type Or Paste Password Here *