Buku besar dalam akuntansi atau ledger adalah kumpulan dari akun-akun yang dimaintain oleh perusahaan atau entitas usaha. Buku besar menyimpan semua informasi mengenai setiap perubahan baik penambahan maupun pengurangan yang terjadi pada setiap saldo akun-akunnya.
Perusahaan mungkin menggunakan bermacam-macam jenis dari buku besar, tapi setiap perusahan pasti memiliki yang namanya buku besar umum atau general ledger (GL). Suatu buku besar umum terdiri dari aset, liabilitas dan ekuitas pemilik, masih memliki isi yang sama dengan persamaan dasar akuntansi.
Buku besar harus disusun secara berurutan. Mulai dari akun-akun yang berada di neraca yang dimulai dari akun-akun aset beserta isinya, diikuti dengan akun-akun liabilitas, lalu akun-akun yang ada dibagian ekuitas dan dilanjutkan hingga akun-akun yang ada di laporan laba rugi yaitu akun-akun pendapatan dan akun-akun beban. Setiap akun diberi nomor berurutan supaya mudah ditemukan dan diidentifikasi. Hal ini nanti akan kita pelajari pada materi chart of account (COA).
Format bentuk standar akun yang ada didalam buku besar umum
Bentuk simpel T-akun yang telah dijelaskan pada post sebelumnya, selalu berguna untuk memberikan ilustrasi dan analisis. Namun pada prakteknya bentuk suatu akun yang ada ddialam buku besar umum adalah lebih terstruktur. Untuk lebih jelas bagaimana bentuknya bisa kita lihat ilustrasi di bawah:
Format bentuk standar akun yang ada didalam buku besar umum terdiri dari tiga kolom keuangan yaitu debit, kredit dan saldo. Saldo diperhitungkan setelah setiap transaksi dan nilainya dimasukan. Bentuk format seperti ini sering disebut sebagai three column form of account (Buku besar tiga kolom). Sebagai catatan kolom penjelasan dan reference digunakan untuk menyediakan informasi khusus mengenai transaksi yang terjadi.
Selain buku besar tiga kolom, juga ada buku besar dua kolom dan empat kolom.