Dalam ilmu akuntansi juga dikenal mengenai istilah dari debit (Dr) dan kredit (Cr). Arti dari debit dan kredit dalam akuntansi adalah berbeda dengan debit dan kredit yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karena pada praktek keseharian istilah debit itu selalu menambah sedangkan istilah kredit sudah pasti mengurangi. Yang sama hanyalah pada posisinya saja, untuk debit berada di posisi sebelah kiri sedangan untuk kredit berada di posisi sebelah kanan.
Berbeda dengan debit dan kredit yang ada didalam Akuntansi karena debit dan kredit disini mengacu pada persamaan dasar akuntansi, sehingga yang dicatat ke posisi debit tidaklah selalu menambah nilai suatu akun, sebaliknya yang dicatat disisi kredit belum tentu selalu mengurangi nilai suatu akun tergantung dari saldo normalnya yang disesuaikan dengan persamaan dasar akuntansi.
Seperti yang telah dibahas di post sebelumnya persamaan dasar akuntansi yaitu:
Debet Kredit Kredit
Aset (harta) = Liabilitas (kewajiban) + Ekuits (modal)
Dalam hal ini aset berada di sisi debit sedangkan liablitas dan ekuitas berada di sisi kredit. Aset merupakan sebuah akun sama halnya dengan liablitias dan ekuitas itu juga merupakan sebuah akun. Sedangkan debit dan kredit nantinya bisa merupakan penambahan atau pengurangan yang akan mempengaruhi nilai dari akun-akun tersebut. Mengenai penjelasan tentang apa itu akun bisa Anda lihat disini.
Mengacu pada persamaan dasar akuntansi di atas dapat kita lihat bahwa aset berada diposisi debit sehingga dapat diartikan bahawa saldo normal aset atau harta berada di sisi debit. Ini berarti apabila ada penambahan dalam aset maka nilainya kita masukan ke posisi debet, sebaliknya jika terjadi pengurangan dalam aset maka nilainya kita masukan ke sisi kredit.
Sedangkan untuk kewajiban atau liabilitas berada disisi sebelah kredit sehingga dapat diartikan bahwa saldo normal liabilitas adalah di sisi kredit. Jadi apabila ada penambahan utang atau kewajiban maka nilainya dimasukan ke sisi kredit, sebaliknya bila terjadi pelunasan utang atau kewajiban maka liabilitas berkurang sehingga nilainya dimasukan ke sisi debit.
Sama halnya dengan ekuitas yang berada disebelah kredit, ini dapat diartikan bahwa saldo normal dari modal atau ekuitas berada di sebelah kredit. Sehingga apabila ada penambahan modal maka nilainya dimasukan ke sisi kredit, sebaliknya jika terjadi pengurangan modal melalui pengambilan pribadi atau pembagian dividen yang artinya modal berkurang sehingga nilainya dimasukan ke sisi debit.
Untuk lebih jelasnya supaya lebih mengerti mengenai konsep dasar debit dan kredit dalam Akuntansi bisa Anda lihat ilustrasi di bawah.
Selanjutnya adalah pendapatan dan beban yang merupakan bagian dari ekuitas pemilik (owner’s equity) yang menambah ekuitas pemilik. Untuk pendapatan sama halnya dengan ekuitas sama-sama bersaldo normal dikredit sehingga jika ada pertambahan dalam pendpatan maka dimasukan ke kredit dan jika terjadi pengurangan misalnya melalui diskon penjualan dan retur penjualan maka dimasukan ke debit.
Sebaliknya beban mengurangi ekutias pemilik, karena itu mengurangi ekuitas pemilik maka saldo normalnya didebit. Jadi apabila ada penambahan beban misalnya pengeluaran untuk membayar listik maka nilainya dimasukan ke sisi debit sedangkan bila terjadi pengurangan beban maka dimasukan ke sisi kredit.
Sehingga setelah ditambah pendpatan dan beban, konsep debit dan kredit dalam Akuntansi dapat diperluas menjadi: