Sesuai dengan namanya yaitu penyusutan aset tetap dengan metode saldo menurun ganda atau disebut juga sebagai double declining balance method, maka perhitungan penyusutannya adalah hampir sama dengan metode sebelumnya yaitu metode saldo menurun. Perbedaannya pada metode ini yaitu terletak pada persentase penyusutannya yang besarnya adalah dua kalinya persentase penyusutan pada saldo menurun tidak ganda.
Pada metode ini perhitunguan persentase depresiasinya adalah 100% dibagai dengan jumlah masa manfaat atau umur ekonomis dari aset tetap dikali dengan dua (karena double declining). Lalu setelah dapat angka prosentasenya dikali dengan nilai buku dari asat tetap tersebut. Jika ada sisa maka angka sisa itu merupakan nilai residu aset tetap. Tapi jika ingin dihabiskan, maka nilai sisa itu bisa langsung dibuang ke beban penyusutan pada tahun berikutnya. Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat rumus dibawah ini:
Dimana Nilai Buku adalah :
- Harga perolehan aset tetap yaitu biaya-biaya yang timbul dari proses pembelian hingga aset tetap tersebut siap beroperasi dikurangi dengan pajak-pajak yang terkait dengan aset tetap
- Akumulasi depresiasi yaitu total penyusutan selama periode beban penyusutan yang sudah terjadi.
- Nilai sisa yaitu nilai perkiraan dari aset tetap setalah umur ekonomis atau manfaatnya telah terpakai atau tersusutkan hingga habis.
- n adalah Umur masa manfaat aset tetap yaitu periode suatu aset tetap yang diharapakan dapat digunakan untuk aktivitas kegiatan usaha atau produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Rata-rata aset tetap biasanya memiliki masa manfaat 4 tahun, 8 tahun, 10 tahun dan 20 tahun, atau tergantung dari kebijakan perusahaan itu sendiri secara akuntansinya. Sedangkan secara pajaknya, masa manfaat aset tetap sudah ditentukan oleh UU Pajak dan sudah dikategorikan kedalam beberapa kelompok penyusutan aset tetap.
Sama dengan metode penyusutan saldo menrun tidak ganda, metode penyusutan saldo menurun ganda ini akan menghasilkan beban penyusutan yang besar di awal tahun dan akan menghasilkan beban penyusutan yang nilai penyusutannya semakin menurun dari tahun ke tahun.
Konsep dari metode penyusutan saldo menurun ganda adalah dimana suatu aset tetap yang diperoleh akan menghasilkan kontribusi terbesar diawal-awal tahun masa pengguanaannya dan akan mengalami penurunan fungsi yang semakin besar seiring dengan semakin berkurangnya umur ekonomi aset tetap tersebut. Oleh karena itu metode ini cocok sekali digunakan untuk aset tetap yang tingkat kehausannya bergantung pada jumlah produk yang dihasilkan yaitu jenis aset tetap mesin produksi.
Perbedaannya dengan metode penyustan aset tetap dengan cara garis lurus yaitu pada metode garis lurus sebagai dasar perhitungannya adalah harga perolehan sedangkan pada metode penyusutan saldo menurun ganda atau double declining balance method nilai buku dijadikan sebagai dasar perhitungannya.
Sebagai catatan, apabila pembelian aset tetap tersebut melewati tanggal 15 maka secara akuntansi komersil beban penyusutan baru diakui pada bulan selanjutnya sedangkan pada akuntansi fiskal (secara pajak) beban penyusutan sudah bisa diakui pada saat aset tetap tersebut diperoleh.
Supaya lebih jelas mengenai penyusutan aset tetap dengan metode saldo menurun ganda bisa kita perhatikan dan pahami contohnya pada post selanjutnya.